PENGARUH ACTIVITY, INTEREST, OPINION (AIO) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BUSAN MUSLIM RABBANI MARGONDA, DEPOK

PENGARUH ACTIVITY, INTEREST, OPINION (AIO) TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN

BUSAN MUSLIM RABBANI MARGONDA, DEPOK

NAMA: YULI NUR ISLAMIAH

NPM: 17212925

1.PENDAHULUAN

Dewasa ini kebutuhan konsumen sudah mengarah pada gaya hidup yang selanjutnya akan menentukan pilihan-pilihan terhadap suatu barang dan jasa kemudian akan menjadikan seseorang akan berubah menjadi pribadi konsumtif. Menurut Swasti Dian Pratiwi (2013). Konsumen pada umumnya lebih menyukai produk-produk yang kreatif dan inovatif sehingga menuntut suatu perusahaan untuk mampu menciptakan suatu produk yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya yang dapat dilihat dari segi bentuk dan fungsi produk tersebut.

Studi perilaku konsumen perlu diketahui bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk pembelian barang atau jasa. Menurut (Engel, Blackwell dan Miniard,1995) faktor–faktor ini berasal dari pengaruh lingkungan (meliputi budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, situasi) dan perbedaan individu (meliputi sumber daya konsumen, keterlibatan dan motivasi, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi.

Adapun trend yang sedang berkembang di indonesia khususnya di Margonda, Depok pada saat ini ialah trend memakai busana muslim dengan tampilan yang sopan dan elegan. Busana musliam merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari seorang muslim dan menjadi kebutuhan vital masyarakat dalam kehidupan sehari-hari baik laki-laki maupun perempuan. Dimana ketika menggunakan busana muslim seseorang merasa nyaman.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kotler (2002:192), bahwa gaya hidup adalah pola seorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Suatu produk yang berbeda dapat dilihat dari segi bentuk dan fungsi produk tersebut. Dengan adanya produk-produk yang lebih berkualitas dan bermanfaat sesuai dengan perkembangan yang ada sehingga menarik minat konsumen untuk membelinya. Dalam hal ini, aktivitas, minat dan pendapat merupakan penentu prioritas dalam kehidupan seseorang.

Keadaan ini tentu saja memiliki peluang yang sangat besar bagi produsen-produsen dalam bisnis fashion. Dikarenakan mayoritas orang depok adalah muslim dan gemar menggunakan busana muslim, yang mana pembeliannya dipengaruhi oleh keinginan dari pemakainya sendiri, tuntutan dari suatu komunitas dan disesuaikan dengan pendapatan yang mendukung. Salah satu tempat yang menyediakan baju-baju muslima di Margonda, Depok adalah butik busana Muslim Rabbani.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dilihat pengaruh aktivitas, minat, dan opini (AIO) terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai penulisan yang berjudul : Pengaruh Activity, Interest, dan Opinion (AIO) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Busana Muslim Rabbani.

1.2       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

  1. Apakah Activity, Interest dan Opinion (AIO) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada butik busana muslim Rabbani di Margonda, Depok?
  2. Dari Activity, Interest dan Opinion (AIO) tersebut, manakah yang dominan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian pada butik busana muslim Rabbani di Margonda, Depok?

1.3       Batasan Masalah

            Pada penulisan ilmiah ini, penulis membatasi permasalahan mengenai faktor aktivitas, minat dan opini (AIO) terhadap keputusan pembelian

1.4       Tujuan

Berdasarkan pemasalahan pokok yang telah dikemukakan maka akan dijelaskan tujuan penelitian ialah sebagai berikut:

  1. Mengetahui AIO yang terdiri dari Activity, Interest dan Opinion berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada butik busana muslim Rabbani di Margonda, Depok.
  2. Mengetahui Activity, Interest dan Opinion (AIO) mana yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian pada butik busana muslim Rabbani di Margonda, Depok.

 

1.5       Manfaat Penelitian

            Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa :

  1. Bagi penulis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar setara sarjana muda. Serta untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya yang terkait dengan faktor-faktor Activity, Interest dan Opinion (AIO) terhadap keputusan pembelian.

  1. Bagi perusahaan

Penulis mengharapkan penulisan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pemilik untuk pengambilan keputusandan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menilai Activity, Interest dan Opinion (AIO).

  1. Bagi akademis

Sebagai bahan referensi penelitian sejenis dan penelitian lanjutan dalam rangka menuju kesempurnaan ilmu pengetahuan.

  1. LANDASAN TEORI
  2. Manajemen Pemasaran

            Basu Swatha (2010:1.5) Manajemen pemasaran adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasaran, dan strategi pemasaran, yang ditunjukkan untuk menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi tujuan individu maupun organisasi.

           

  1. Perilaku Konsumen

            Basu swastha (2010:4.2) Perilaku konsumen adalah proses mental dan emosioanal serta aktivitas fisik yang dilakukan oleh individu-individu ketika mereka memilih, membeli, menggunakan, dan mengatur barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu. Terkait dengan perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

  1. Produk yang ditawarkan/disediakan oleh produsen busana muslim rabbbani.

Semakin banyak jumlah barang yang disediakan tentunya lebih menguntungkan konsumen dalam memilih suatu barang.

  1. Kualitas dan Kuantitas barang yang disediakan busana muslim rabbani.

Meningkatkan produksi barang yang disediakan, maka tingkat kualitas pelayanan akan lebih baik. Dengan tingkat kuantitas dan kualitas barang yang meningkat tentunya konsumen dapat membayar lebih besar.

  1. Utilitas atau maksudnya barang yang dikonsumsi kosumen busan muslim rabbani.

Jika manfaat barang yang diberikan semakin besar maka kemauan membayar terhadap harga barang yang berlaku dan pilihan barang yang disediakan semakin besar.

  1. Penghasilan pengguna

Besarnya penghasilan yang diperoleh seseorang akan mempengaruhi tingkat kemauan membeli, semakin besar penghasilan tentunya semakin besar pula tingkat kemauan membeli. Hal ini dikarenakan oleh alokasi biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan berbelanja akan lebih besar. Sehingga akan meningkatkan kemauan dan kemampuan membeli barang tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.1

Faktor-faktor Perilaku Konsumen

 

  1. Gaya Hidup

            Basu Swastha (2010:4.23) Gaya hidup adalah modus hidup, seperti yang ditunjukkan oleh aktivitas, minat, dan pendapat seseorang. Dengan kata lain, Gaya hidup merupakan salah satu indikator dari faktor pribadi yang turut berpengaruh terhadap perilaku konsumen, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. (Schifmann dan Kanuk, 2000) Activity, Interest, dan Opinion (AIO) adalah istilah yang digunakan untuk disamakan dengan psikografi. Psikografik atau riset AIO adalah suatu bentuk riset konsumen yang memberikan profil yang jelas dan praktis mengenai segmen-segmen konsumen, tentang kepribadian konsumen yang penting, motif belinya, minatnya, sikapnya, keyakinannya, dan nilai-nilai yang dianutnya. Ristiyanti & Jhon (2004:57) Mengemukakan bahwa gaya hidup dipengaruhi oleh :

  1. Aktivitas (activity)

            Aktivitas (activity) adalah tindakan nyata yang mengungkapkan apa yang dikerjakan konsumen, produk apa yang dibeli atau digunakan, kegiatan apa yang akan mereka lakukan untuk mengisi waktu luang. Analisis activty menggunakan pendekatan yang didasarkan pada gaya hidup pengguna terhadap kegiatan berbelanja busana muslim rabbani

  1. Minat (interest)

            Minat (interest) adalah keinginan terhadap suatu objek, mengemukakan apa minat, kesukaan, kegemaran dan proritas dalam hidup konsumen tersebut. Analisis interest menentukan prioritas seseorang dalam hal melakukan sesuatu, dan mendasari perilakunya dalam menentukan pilihan produk. Nilai-nilai yang dianut seseorang akan menjadi prinsip yang mengarahkan hidupnya, dan penting tidaknya suatu nilai akan menunjukkan apa yang dipandang berharga dalam hidupnya.

  1. Pendapat (opinion)

Pendapat (opinion) adalah jawaban lisan atau tulisan berkisaran sekitar pandangan atau perasaan konsumen dalam menanggapi isu-isu global, lokal, moral, ekonomi, dan sosial. Untuk menganalisis opinion masyarakat dilakuan dengan pandangan atau perasaan konsumen dalam menanggapi isu-isu global, lokal, moral, ekonomi, dan sosial agar terpenuhinya kebutuhan berbelanja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.2

Faktor- faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup

 

2.1.4    Keputusan Pembelian

Setiadi (2008:16) Keputusan pembelian adalah merupakan proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari lima tahap seperti berikut :

  1. Menganalisis masalah yang berupa keinginan dan kebutuhan busana muslim rabbani.

Penganalisisan masalah yang dilakukan oleh konsumen busana muslim rabbani ini ditujukan terutama untuk mengidentifikasi adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut sudah diketahui maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang perlu segera dipenuhi

  1. Mencari Informasi

Tahap kedua dalam proses pengambilan keputusan beli ini menunjukkan bahwa konsumen dapat mempertimbangkan segi manfaat dan pengorbanannya untuk mendapatkan informasi. Konsumen juga dapat melakukan pencarian informasi secara internal, eksternal, atau keduannya.

  1. Mengevaluasi Berbagai Alternatif

Tahap ketiga dalam proses pengambilan keputusan beli adalah mengevaluasi berbagai alternatif pembelian. Konsumen akan menggunakan informasi yang disimpan dalam memori dan diperoleh dari sumber luar untuk mengembangkan sejumlah kriteria. Standar ini akan membantu konsumen mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif.

  1. Mengambil Keputusan Beli

Setelah tahap-tahap di muka dilakuakan, makasaatnya bagi konsumen untuk mengambil keputusan apakah beli atau tidak di antara alternativ yang ada. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli maka konsumen akan menjumpai keputusan menyangkut jenis produk, bentuk produk, merek penjualan, jumlah produk, waktu pembelian, dan cara pembayarannya.

  1. Mengevaluasi Pasca Beli

Semua tahapan yang ada di dalam proses pembelian sampai dengan tahapan keliama bersifat operatif. Bagi pemasar, perasaan dan perilaku sesudah pembelian juga sangat penting. Perilaku konsumen pasca beli dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli kepada pihaklain tentang produk yang sudah dipakai.

3.METODE PENELITIAN

  1. Identifikasi dan Definisi Konseptual Variabel
  2. Identifikasi variabel

            Variabel bebas (X) atau independen merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat (dependent variabel ). Adapun variabel bebas penelitian ini adalah :

  1. (X1) Aktivitas (activity)
  2. (X2) Minat (interest)
  3. (X3) Pendapat (opinion)

Variabel terikat dependent yaitu merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini yaitu keputusan pembelian busana muslim rabbani. (Y).

  1. Definisi konseptual Variabel

            Variabel bebas (X), yaitu :

  1. Activity (X1) adalah tindakan nyata yang mengungkapkan apa yang dikerjakan konsumen, produk apa yang dibeli atau digunakan, kegiatan apa yang akan mereka lakukan untuk mengisi waktu luang. Analisis activty menggunakan pendekatan yang didasarkan pada gaya hidup pengguna terhadap kegiatan berbelanja busana muslim rabbani.
  2. Interest (X2) adalah keinginan terhadap suatu objek, mengemukakan apa minat, kesukaan, kegemaran dan proritas dalam hidup konsumen tersebut. Analisis interest menentukan prioritas seseorang dalam hal melakukan sesuatu, dan mendasari perilakunya dalam menentukan pilihan produk. Nilai-nilai yang dianut seseorang akan menjadi prinsip yang mengarahkan hidupnya, dan penting tidaknya suatu nilai akan menunjukkan apa yang dipandang berharga dalam hidupnya.
  3. Opinion (X3) adalah jawaban lisan atau tulisan berkisaran sekitar pandangan atau perasaan konsumen dalam menanggapi isu-isu global, lokal, moral, ekonomi, dan sosial. Untuk menganalisis opinion masyarakat dilakuan dengan pandangan atau perasaan konsumen dalam menanggapi isu-isu global, lokal, moral, ekonomi, dan sosial agar terpenuhinya kebutuhan berbelanja.

Variabel terikat (Y), yaitu :

Keputusan pembelian busana muslim rabbani adalah keputusan pelanggan untuk membeli busana muslim rabbani sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

  1. Definisi Operasional Variabel
  2. Activity (X1) adalah tindakan menggunakan pendekatan yang didasarkan pada gaya hidup pengguna terhadap kegiatan berbelanja busana muslim rabbani.

Cara pengukuran variabel ini yaitu dengan pertanyaan kuesioner dengan menggunakan skala likert, sebagai berikut :

  1. Memutuskan membeli di butik busana muslim rabbani di sebabkan karna faktor pekerjaan.
  2. Memutuskan membeli di butik busan muslim rabbani disebabkan karena kualitas yang baik
  3. Memutuskan membeli di butik busana muslim rabbani di sebabkan karena model yang baik.
  4. Memutuskan membeli dibutik busana muslim rabbani di sebabkan karena adanya komunitas.
  1. Interest (X2) adalah keinginan terhadap suatu objek, mengemukakan apa minat, kesukaan, kegemaran dan proritas dalam hidup konsumen tersebut. Analisis interest menentukan prioritas seseorang dalam hal melakukan sesuatu, dan mendasari perilakunya dalam menentukan pilihan produk. Nilai-nilai yang dianut seseorang akan menjadi prinsip yang mengarahkan hidupnya, dan penting tidaknya suatu nilai akan menunjukkan apa yang dipandang berharga dalam hidupnya.

Cara pengukuran variabel ini yaitu pada pertanyaan kuesioner dengan menggunakan skala likert, sebagai berikut :

  1. Memutuskan membeli dibutik busana muslim rabbani di sebabkan karena cocok     untuk keperluan komunitas.
  2. Memutuskan membeli di butik busan muslim rabbnai di sebabkan karena cocok dipakai di acara-acara keluarga.
  3. Memutuskan membeli di butik busan muslim rabbani di sebabkan karena pengaruh mode dalam berpakaian.
  4. Memutuskan membeli di butik busana muslim rabbani di sebabkan karena promosinya dari mulut kemulut.
  1. Opinion (X3) adalah jawaban lisan atau tulisan berkisaran sekitar pandangan atau perasaan konsumen dalam menanggapi isu-isu global, lokal, moral, ekonomi, dan sosial. Untuk menganalisis opinion masyarakat dilakuan dengan pandangan atau perasaan konsumen dalam menanggapi isu-isu global, lokal, moral, ekonomi, dan sosial agar terpenuhinya kebutuhan berbelanja.

Cara pengukuran variabel ini yaitu pada pertanyaan kuesioner dengan menggunakan skala likert, sebagai berikut :

  1. Memutuskan membeli di butik busana muslim rabbani di sebabkan karena timbulnya rasa suka untuk kebutuhan sendiri
  2. Memutuskan membeli di butik busan muslim rabbani di sebabkan karena budaya masa kini.
  3. Memutuskan membeli di butik busan muslim rabbani di sebabkan karena faktor ekonomi.
  4. Memutuskan membeli di butik busan muslim rabbani di sebabkan karena menyukai produknya.
  1. Ruang lingkup Penelitian

Pada penulisan ini, penulis membatasi permasalahan mengenai faktor activity, interest, dan opinion (AIO) tdalam mempengaruhi keputusan pembelian busana muslim rabbani.

  1. Lokasi Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini akan dilaksanakan pada sekitar Margonda, Depok.

  1. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
  2. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, sedangkan sampel adalah wakil populasi yang diteliti. Populasinya adalah seluruh konsumen busana muslim rabbani Margonda, Depok.

  1. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

            Menginggat keterbatasan waktu, tenaga serta biaya yang besar, maka pengambilan sampel yang dilakukan terhadap sebagian dari jumlah populasi yang ada, yaitu sebesar 100 konsumen busana muslim rabbani sekitaran kampus Gunadarma Margonda, Depok.

Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan simpel random sampling adalah “Pengambilan sampel secara acak dimana anggota sampelnya mendapatkan kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel”. (M. Iqbal, 2002:68)

  1. Sumber Data

            Metode pengumpulan data dalam penulisan ini menggunakan dua data yaitu :

  1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Dalam hal ini, penulis memperoleh data hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden konsumen busan muslim rabbani kampus Gunadarma Margonda, Depok.

  1. Studi Pustaka

Data yang diperoleh dengan mengkaji dan membaca buku-buku dan literatur yang terkait dengan konsep Activity, interest dan Opinion (AIO) sehingga dapat membantu penulis dalam penelitian ilmiah ini.

  1. Teknik pengumpulan Data

            Pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan pada responden yang disusun secara terstruktur, sehingga diperoleh data yang akurat berupa skala likert, menurut Sugiyono (1999:87)

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dapat diberi skor, misalnya:

  1. Sangat Setuju (SS) diberi skor = 5
  2. Setuju (S) diberi skor = 4
  3. Cukup Setuju (CS) diberi skor = 3
  4. Tidak Setuju (TS) diberi skor = 2
  5. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi sekor = 1
  6. Model Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
  7. Uji validitas

            Validitas merupakan kondisi dimana hasil penelitian dikatakan valid, jika data-data yang diperoleh dengan menggunakan alat (instrument) dapat menjawab tujuan penelitian. Sehingga tinggi rendahnya validitas instrument dapat menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambar tentang variabel yang dimaksud. Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid yaitu jika rhitung > rtabel pada taraf signifikan 5% atau 0,05.

Di dalam melakukan pengujian validitas menurut Arikunto (1997:165), menggunakan rumus sebagai berikut:

r           =

Dimana:

r = Koefisien korelasi

n = Banyak sampel

x = Variabel yang mempengaruhi

y = Variabel yang mempengaruhi

  1. Uji Reliabilitas

            Realibilitas didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana alat (instrument) dikatakan reliable, jika hasil yang didapatkan selalu tetap (sama) dari gejala pengukuranyang tidak berubah yang dilakukan pada waktu yang berbeda-beda. Uji reabilitas penelitian ini menggunakan koefisien cronbach’s Alpha. Jika koefisien alpha > 0,6 maka pengukuran tersebut dikatakan reliabel dan sebaliknya jika nilai koefisien alpha < 0,6 maka pengukuran tersebut tidak reliabel atau tidak dapat diandalkan.

rxy        =

Dimana:

r = Koefisien korelasi

n = Banyak sampel

x = Variabel yang mempengaruhi

y = Variabel yang mempengaruhi

  1. Model Uji Asumsi Klasik
  2. Uji Multikolinaritas

Uji multikolinaritas merupaka uji yang ditujukan untuk menguji ada atau tidaknya kolerasi antara variabel independen (bebas) dan model regesi. Uji multikolinaritas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai VIF (Variance Inflation Factors) atau melihat tolerance value pada model regresi. VIF > 10 atau tolerance value < 0,10 maka terjadi gejala multikolinaritas dan sebaliknya

  1. Uji Autokolerasi

            Uji Autokolerasi digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi linier terdapat kesalahan pada periode t saat ini dengan periode t sebelumnya (t-1). Uji Autokolerasi perlu dilakukan apabila data yang dianalisis merupakan data time series. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokolerasi. Penguji ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya gejala autokolerasi. Pengujian ini menggunakan Durbin watson (DW-test). Ketentuan uji DW adalah :

  1. Jika nilai DW dibawah ini 2 maka terjadi autokolerasi positif.
  2. Jika nilai DW diantara -2 sampai +2 maka tidak terjdi autokorelasi.
  3. Jika nilai DW diatas 2 maka terjadi autokorelasi negatif.
  4. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakn untuk menguji apakah dalam model regrsi, variabel terkait dan variabel bebas keduuanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini normalitas data uji dengan menguji kolmogorov-smirnov test. Pengambilan kesimpulan bahwa data terdistribusi secara normal dapat diketahui dengan melihat signifikasi (Asymp.sing. (2-tailed) yang lebih besar dari 0,05. Adapun cara lainnya terlihat pada Histogram dan Normal Probability Plot, yang mana distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menghubungkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

  1. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap data agar berarti dan dapat diinterpretasikan. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan dan pengaruh varuabel bebas (independent) terhadap variabel terkait (dependent), maka analisis data yang dilakukan betujuan untuk mengkaji kebenaran hipotesis bersama penjelasannya.

  1. Analisis Regresi Berganda

            Berdasarkan pemasalahannya dan hipotesis yang telah disajikan, maka teknik analisanya yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + e

Dimana :

y                      = Variabel terikat

a                     = Konstata

b1…b2..b3              = Kofisien regresi X1….. X2…X3

X1                    = Activity

X2                          = Interest

X2                          = Opinion

Y                     = Keputusan pembelian

Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS For Windows 20.0 akan dilakukan analisis secara diskriptifdan pembuktian hipotesis.

  1. Uji Hipotesis (Uji F dan Uji t)
  2. Uji Simultan (Uji F)

            untuk menguji kebenaran hipotesis pertama digunakan uji F yaitu untuk menguji keberartian regresi secara keseluruhan (simultan). Pengujian ini membandingkan antara nilai kritis F (Ftabel) dengan Fhitung yang terdapat dalam tabel Analysis of variance dari hasil perhitungan. Untuk menentukan F hitung dapat digunakan rumus sebagai berikut :

F =

Dimana :

F          =          Fhitung

R2           =          Koefisien determinasi

K         =          Bayak variabel

n          =          Jumlah sampel

setelah mengetahui Fhitung lalu dibandingkan Ftabel, dengan level of confidance 95% (α= 0,05) dan derajat bebas (n-k) dan (k-1), sehingga dapat menghasilkan keputusan:

Ho ditolak, Ha diterima jika P-value < 0,05

Ho diterima, Ha ditolak jika P-value > 0,05

  1. Uji Parsial (Uji t)

            Untuk menguji kebenaran hipotesis kedua lanhkah pertama dilakukan adalah menentukan koefisien regresi (bi) yang paling besar, selanjutnya dilakukan pengujian secara parsial melalui uji t. Uji ini dilakukan dengan taraf nyata α= 5% (0,05) dan derajat bebas (df=n-2). Adapun rumusnya adalah :

t =

Dimana :

t           = Nilai thitung

R         = Nilai koefisien korelasi

R2          = Jumlah kuadrat darfi koefisin korelasi

N         = Jumlah data

Dimana penolakan atau penerimaan hipotesis dilakuakan dengan cara membandingkan hasil perhitungan uji-t (thitung) dengan nilai ttabel dengan keputusan yang dapat diambil adalah :

  1. Ho ditolak, Ha diterima jika thitung > ttabel
  2. Ho diterima, Ha ditolak jika thitung < ttabel

Atau dengan melihat signifikanny, bila dibawah 5% maka Ha diterima dan Ho ditolak atau sebaliknya.

  1. Uji Goodness of Fit

Uji Goodness of Fit merupakan uji kecocokan, dimana dalam pengujian ini akan menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel X terhadap menurun atau meningkatnya variabel Y.

Jurnal (AIo)

Nama   : Yuli Nur Islamiah

Npm    : 17212925

Kelas   : 3ea04

Pengaruh Dimensi Activity, Interest Dan Opinion (Aio) Terhadap Keputusan

Pembelian Pada Butik Busana Muslim Shafira Di Samarinda

  1. PENDAHULUAN
  2. Latar Belakang

Kebutuhan konsumen pada saat ini sudah mengarah pada gaya hidup yang selanjutnya akan menentukan pilihan-pilihan terhadap suatu barang dan jasa kemudian akan menjadikan seseorang akan berubah menjadi pribadi konsumtif. Konsumen pada umumnya lebih menyukai produk-produk yang kreatif dan inovatif sehingga menuntut suatu perusahaan untuk mampu menciptakan suatu produk yang berbeda daripada produkproduk sebelumnya yang dapat dilihat dari segi bentuk dan fungsi produk tersebut. Suatu produk yang berbeda yang dapat dilihat dari segi bentuk dan fungsi produk tersebut. Dengan adanya produk-produk yang lebih berkualitas dan bermanfaat sesuai dengan perkembangan yang ada sehingga menarik minat konsumen untuk membelinya. Adapun trend yang sedang berkembang di indonesia khususnya di Samarinda pada saat ini ialah trend memakai busana muslim dengan tampilan yang trendy dan tidak ketinggalan zaman. Keadaan ini tentu saja memiliki peluang yang sangat besar bagi produsen-produsen dalam bisnis fashion. Dikarenakan mayoritas orang samarinda adalah muslim dan gemar menggunakan busana muslim yang trendy, yang mana pembeliannya dipengaruhi oleh keinginan dari pemakainya sendiri, tuntutan dari suatu komunitas dan disesuaikan dengan pendapatan yang mendukung. Dan salah satu tempat yang menjual atau toko yang menyediakan penjualan khusus baju-baju muslimah trendy di Samarinda adalah butik busana Muslim Shafira.

  1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam

penelitian ini ialah sebagai berikut:

  1. Apakah dimensi AIO yang terdiri dari Activity, Interest dan Opinion secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada butik busana muslim

Shafira di Samarinda?

  1. Dari dimensi Activity, Interest dan Opinion (AIO) tersebut, manakah yang dominan

pengaruhnya terhadap keputusan pembelian pada butik busana muslim Shafira di

Samarinda?

  1. Tujuan

Berdasarkan pemasalahan pokok yang telah dikemukakan maka akan dijelaskan tujuan

penelitian ialah sebagai berikut:

  1. Mengetahui dimensi AIO yang terdiri dari Activity, Interest dan Opinion berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian pada butik busana muslim Shafira di

Samarinda.

  1. Mengetahui dimensi Activity, Interest dan Opinion (AIO) mana yang berpengaruh

dominan terhadap keputusan pembelian pada butik busana muslim Shafira di

Samarinda.

  1. Tinjauan Teoretis
  2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan referensi dan rujukan terhadap analisis hasil penelitian ini, maka diperlukan beberapa penelitian terdahulu, yaitu (Erpeni,2010) dengan metode perhitungan koefisien korelasi determinasi berganda telah terbukti bahwa Gaya hidup yaitu aktivitas, opini, minat, dan demografi memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. Dan Susanti (2011) menyebutkan bahwa variabel aktivitas berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian.

III. Metode Penelitian

  1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Indikator dalam penelitian ini yang termasuk dalam gaya hidup konsumen terhadap keputusan pembelian adalah:

  1. Aktivitas (X1)

Adalah kegiatan atau tindakan nyata yang menyebabkan, memutuskan pembelian busana muslim Shafira. Indikatornya adalah:

  1. Memutuskan membeli di butik busana muslim Shafira di sebabkan karena faktor pekerjaan (PNS, Karyawan, Wiraswasta, atau IRT).
  2. Memutuskan membeli di butik busana muslim Shafira di sebabkan karena kualitas yang baik.
  3. Memutuskan membeli di butik busana muslim Shafira di sebabkan karena model yang baik.
  4. Memutuskan membeli di butik busana muslim Shafira di sebabkan karena adanya komunitas atau perkumpulan yang anggotanya diwajibkan untuk menggunakan busana muslim.
  5. Minat (X2)

Adalah sumber motivasi yang menimbulkan keinginan pembelian buasana muslim Shafira. Indikatornya adalah:

  1. Memutuskan membeli di butik busana muslim Shafira disebabkan karena cocok untuk keperluan komunitas.
  2. Memutuskan membeli di butik busana muslim Shafira disebabkan karena cocok dipakai di acara-acara keluarga.
  3. Memutuskan membeli di butik busana muslim Shafira disebabkan karena pengaruh mode dalam berpakaian.
  4. Memutuskan membeli di butik busana muslim Shafira disebabkan karena promosinya dari mulut ke mulut.
  5. Opini (X3)

Adalah pandangan umum yang mempengaruhi keputusan pembelian busana muslim Shafira. Indikatornya adalah:

  1. Memutuskan membeli di butik busana muslim Shafira disebabkan karena timbulnya rasa suka untuk kebutuhan sendiri.
  2. Memutuskan membeli di butik busana muslim Shafira disebabkan karena budaya masa kini.
  3. Memutuskan membeli di butik busana muslim Shafira disebabkan karena faktor ekonomi.
  4. Memutuskan membeli di butik busana muslim Shafira disebabkan karena menyukai produknya.
  5. Keputusan Pembelian (Y)

Pada umumnya keputusan membeli konsumen adalah yang dipengaruhi oleh 3 faktor indikator yaitu sebagai berikut:

  1. Pencarian informasi: Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak.
  2. Evaluasi alternatif. Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir.
  3. Perilaku pasca pembelian. Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
  4. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat kota Samarinda tepatnya para pelanggan yang melakukan pembelian busana muslim di butik Shafira yaitu Prosedur penarikan sampel dilakukan dengan cara Non Probability Sampling dengan menggunakan tekhnik Purposive Sampling (penilaian). Pada tekhnik ini, unsur populasi yang ditentukan menjadi sampel didasarkan pada tujuan penelitian (Aritonang, 2007:103). Dalam hal ini penulis menanyakan terlebih dahulu kepada calon responden, apakah calon responden membeli baju muslim di Butik Shafira?. Oleh karena itu populasi yang tidak terlacak atau tidak terukur atau tidak terhitung, Adapun sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 100 responden yang dilaksanakan selama 60 hari pada bulan September dan oktober. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008:129) ukuran sampel yang layak dalam penelitian antara 50 sampai 100.

  1. Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini memakai dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder:

  1. Data primer pada penelitian ini adalah hasil tabulasi data kuesioner yang diisi langsung oleh responden penelitian sesuai dengan ketentuan dari pengisian kuesioner, dan juga berupa wawancara langsung terhadap responden.
  2. Data sekunder pada penelitian ini adalah output hasil SPSS yaitu data otomatis yang mengolah data primer yaitu hasil kuesioner responden, untuk kemudian menghasilkan data berupa regresi dan hubungan antar variabel penelitian.
  3. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini selain mengumpulkan dan menganalisis data yang ada, juga harus mendapatkan dukungan teoritis, sehingga metode pengumpulan datanya di bagi menjadi 2 bagian, yaitu:

  1. Penelitian Lapangan (Field Work Research)

Dimana melalui observasi yaitu mengadakan pengamatan tanpa mengajukan berbagai pertanyaan, tetapi secara langsung terjun ke lapangan atau kepada objek yang diteliti secara langsung.Dan juga dengan cara memberikan kuesioner yaitu pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan yang telah disiapkan di sebuah kertas untuk diisi oleh responden.

  1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian mendapatkan berbagai informasi yang terdapat pada literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.

  1. Analisis Data
  2. Alat Analisis : Dalam penelitian ini menggunakan lima jenjang dalam penentuan skor yaitu berdasarkan Skala Likert menurut Santoso & Tjiptono (2001:73), sehingga dalam daftar pertanyaan penulis akan menyediakan 5 jawaban untuk masing-masing pertanyaan.
  3. Pengujian Hipotesis : Adapun untuk menguji hipotesis, penulis menggunakan uji F (uji serentak), uji T (uji parsial) dan uji R2 untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas.
  4. Analisis dan Pembahasan
  5. Analisis Regresi

Dalam pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa penelitian ini menggunakan alat analisis dengan perhitungan statistik terhadap hasil kuesioner dengan dimensi variabel Aktivitas (X1), variabel Minat (X2), variabel opini (X3) sebagai variabel independent dan variabel keputusan pembelian konsumen (Y) sebagai variabel dependent. Data-data yang diperoleh dari hasil kuesioner sebanyak 100 orang responden yaitu Masyarakat Samarinda yang membeli di Butik Busana Muslim Shafira kemudian ditentukan bobotnya tiap-tiap kriteria. Langkah selanjutnya adalah mencari seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan yaitu sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ….. bnXn + e

Dimana:

Y = Variabel dependent (keputusan Pembelian)

a = Konstanta

b1, b2, b3,b4 = Koefisien regresi

n = Banyaknya sampel

X1 = Variabel Activity

X2 = Variabel Interest

X3 = Variabel Opinion

e = Variabel pengganggu

Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas yang terdiri dari aktivitas, minat terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian maka dilakukan uji analisis regresi linear berganda. Uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Dalam menganalisis data digunakan analisis linear berganda dengan menggunakan alat bantu berupa program SPSS. Dari perhitungan diperoleh hasil yang kemudian dianalisis sebagai berikut:

Y = 1,220 + 0,278X1 + 0,101X2 + 0,249X3 + e

a = 1,220 adalah bilangan konstanta yang berarti apabila variabel bebas yaitu X1, X2, X3, sama dengan nol, maka besarnya variabel Y (keputusan pembelian) akan naik sebesar 1,220.

b1 = 0,278 adalah besarnya koefisien regresi variabel X1 (Activity), yang berarti

setiap peningkatan variabel X1 (Activity) memiliki kecendrungan meningkatkan variabel terikat Y (keputusan pembelian) dengan asumsi variabel bebas lain adalah konstan.

b2 = 0,101 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X2 (Interest), yang berarti setiap peningkatan variabel bebas X2 (Interest) memiliki kecendrungan meningkatkan variabel terikat Y (keputusan Pembelian) sebesar 0,101 dengan asumsi variabel bebas lainnya (X1, dan X3) besarnyaadalah konstan.

b3= 0,249 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X3 (Opinion), yang berarti setiap peningkatan variabel X3 (Opinion) memiliki kecendrungan meningkatkan variabel terikat Y (keputusan pembelian) meningkat 0,249 dengan asumsi variabel bebas lainnya (X1, dan X2,) besarnya adalah konstan.

  1. Pengujian Hipotesis
  2. Uji R dan R Square

Untuk mengetahui pengaruh signifikan dari variabel bebas terhadap varabel terikat baik secara simultan maupun parsial, akan dilakukan pengujian hipotesis dengan melihat hasil analisis koefisien determinasi (R square) dan koefisien korelasi parsial (R) pada tabel.

  1. Analisi Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui nilai R square (koefisien determinasi) sebesar 0,469 atau 46,9%. Ini berarti bahwa 46,9% Keputusan Pembelian (Y) dipengaruhi oleh Activity, Interest dan Opinion, sedangkan sisanya sebesar 53,1% merupakan kontribusi dimensi lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

  1. Anaisis koefisien Korelasi (R)

Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui hubungan variabel – variabel bebas tersebut terhadap Activity, Interest dan Opinion, yang dapat dilihat dari nilai R (koefisien korelasi berganda) Sebesar 0,47 atau 54,7%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara Activity, Interest dan Opinion terhadap Keputusan Konsumen.

  1. Uji Regresi Serempak (F – test)

Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas yaitu Activity (X1), Interest (X2) dan Opinion (X3), dan secara bersama – sama atau simultan terhadap Keputusan Pembelian (Y) produk Butik Muslim Shafira dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F (F – test) berdasarkan tabel.

Dari uji ANOVA didapat Fhitung sebesar 13,639 Sig. 0,000, dengan menentukan LOS (Level of Significance) yang α = 0,05 dan dengan df1 = 3, df2 = 96, maka didapat Ftabel sebesar 2,70, karena Fhitung> Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menandakan bahwa Activity (X1), Interest (X2) dan Opinion (X3) secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Butik Muslim Shafira.

  1. Uji Regresi Parsial (T – Test)

Untuk mengetahui variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan terhadap Keputusan Konsumen Pembelian produk Butik Muslim Shafira, maka diadakan pengujian regresi parsial (t-test).

  1. a) Menentukan T tabel

Tabel distribusi t dicari pada a= 5% dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 100 – 3 – 1 = 96 . Dengan pengujian a = 5% hasil diperoleh untuk t Tabel sebesar 1,98498.

  1. b) Kriteria Pengujian

– Ho diterima Bila –t tabel < t hitung < t tabel

– Ho ditolak bila t hitung < – t tabel atau t hitung > t tabel

Dari perhitungan thitung diperoleh nilai variabel Activity (X1) yaitu sebesar 4,192 sedangkan ttabel sebesar 1,98498 maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel, maka H0 diterima dan Ha diterima. Dari perhitungan thitung diperoleh nilai variabel Interest (X2) yaitu sebesar 2,622 sedangkan ttabel sebesar 1,98498 maka dapat diketahui bahwa thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Dari perhitungan thitung diperoleh nilai variabel Opinion (X3) sebesar 3,649 sedangkan ttabel sebesar 1,98498 maka dapat diketahui bahwa thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Berdasarkan data diatas, dari ketiga variabel independent tersebut, ternyata variabel Activity (X1) menjadi yang paling dominan didalam mempengaruhi keputusan pembelian (Y) konsumen jika dibandingkan dengan ketiga variabel lainnya.

  1. Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis diatas, diperoleh persamaan regresi diatas menunjukkan:

Y = 1,220 + 0,278X1 + 0,101X2 + 0,249X3 + e

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel Activity (X1), Interest (X2) dan Opinion (X3) mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian (Y) konsumen dalam pembelian produk busana muslim Butik Shafira yang artinya bila variabel Activity (X1), Interest (X2) dan Opinion (X3) ditingkatkan maka akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen.

Nilai R sebesar 0,547 atau 54,7% yang diperoleh dari hasil analisis data, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara keempat variabel tersebut terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk Busana Muslim Butik Shafira di Samarinda. Nilai koefisien determinasi R square (R2) diperoleh nilai sebesar 0,469 menunjukkan bahwa keempat variabel bebas yang diteliti memberikan pengaruh sebesar 46,9% terhadap keputusan konsumen dan selebihnya 53,1% dipengaruhi oleh sebabsebab lain yang tidak dimasukkan kedalam variabel independent dalam penelitian ini, seperti faktor psikologi, faktor budaya, faktor sosial dan faktor pribadi. Untuk mengetahui pengaruh variabel Activity (X1), Interest (X2) dan Opinion (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan konsumen (Y) maka dilakukan uji F dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05 dan diperoleh nilai Fhitung> Ftabel (13,639 > 2,70) maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa variabel Activity (X1), Interest (X2) dan Opinion (X3) secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Busana Muslim Butik Shafira di samarinda. Kemudian dari hasil pengujian secara parsial, yaitu dengan uji t ini juga bisa disebut pengujian dua sisi, dengan menggunakan tingkat kepercayaaan 95% (LOS:0,05) dan dengan derajat kebebasan (n-k-1), maka didapatkan hasil t taabel sebesar 1,98498. Untuk lebih jelasnya, maka akan diterangkan mengenai hubungan antara variabel independent terhadap variabel dependent dari sebagai berikut:

  1. Variabel Activity (X1)

Pada variabel Activity (X1) diperoleh thitung yaitu sebesar 4,192 sedangkan ttabel sebesar 1,98498 maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel, maka H0 diterima dan Ha diterima, serta standarized coeficiens beta sebesar 0,384 yang berarti variabel Activity (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk baju Muslim pada Butik shafira. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara Activity dengan keputusan pembelian. Ketika seseorang ingin membeli suatu produk, ia akan terlebih dahulu memikirkan kegiatan atau tindakan nyata yang menyebabkan, memutuskan pembelian busana muslim Shafira.

  1. Variabel Minat (X2)

Pada variabel Interest (X2) diperoleh thitung sebesar 2,622 sedangkan ttabel sebesar 1,98498 maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, serta standarized coeficiens beta sebesar 0,1149 yang berarti variabel Interest (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Baju Muslim pada Butik Shafira. Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat merupakan salah satu elemen penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Karena pada saat konsumen membeli produk Butik Shafira konsumen juga terlebih dahulu memikirkan sumber motivasi yang menimbulkan keinginan pembelian buasana muslim Shafira.

  1. Variabel Opinion (X3)

Pada variabel opinion (X3) diperoleh thitung sebesar 3,649 sedangkan ttabel sebesar 1, 98498 maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, serta standarized coeficiens beta sebesar 0,313 yang berarti variabel opini (X3) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk baju Muslim pada Butik Shafira. Dapat disimpulkan bahwa pandangan umum yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian busana muslim Shafira.

Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel Activity (X1) merupakan variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian produk baju Muslim Pada Butik Shafira di Samarinda. Karena Aktivitas merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam kehidupannya sehari-hari. Aktivitas tersebut dapat berupa pekerjaan, hobi, hiburan dan berbelanja, tentu saja pakaian yang digunakan untuk menunjang aktivitas tersebut haruslah cocok. Sehingga konsumen memiliki pandangan umum berpikir secara sendirinya seperti apa kenyataan produk yang dia lihat dan dia tertarik untuk membeli, pandangan secara langsung seperti ini sangat sesuai dengan harapan konsumen terhadap suatu produk, jadi kemungkinan untuk kecewa sangat kecil karena terlebih dahulu sudah mengetahui produk itu seperti apa pandangannya. yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian busana muslim Shafira.

  1. Penutup
  2. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang mengacu pada tujuan penelitian, hipotesis dan model analisis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Dari hasil analisis regresi linier berganda pada pembahasan, maka diperoleh persamaan yang menunjukkan bahwa variabel Activity (X1), variabel Interest (X2) dan variabel Opinion (X3) secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). Yang artinya setiap kenaikan ketiga variabel tersebut akan menaikkan keputusan pembelian konsumen (Y).
  2. Nilai koefisien korelasi R menunjukkan bahwa dimensi AIO konsumen memiliki hubungan yang kuat dengan keputusan pembelian. Dan pada nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel keputusan pembelian dipengaruhi oleh Variabel Activity (X1), variabel Interest (X2) dan variabel Opinion (X3) sedangkan sebagian juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor budaya, psikologis, faktor sosial dan faktor pribadi.
  3. Setelah dilakukan uji F dengan tingkat signifikan yang telah ditentukan maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya secara bersama-sama variabel Activity (X1), variabel Interest (X2) dan variabel Opinion (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk baju Muslim pada Butik Shafira di Samarinda.
  4. Berdasarkan Uji Parsial atau Uji t, maka dapat diketahui bahwa variabel yang dominan adalah variabel Activity (X1) dengan membandingkan nilai thitung masingmasing variabel bebas pada penelitian ini dengan nilai ttabel. Yang mana nilai ttabel diperoleh dengan menggunakan tingkat kepercayaan yang telah tercantum pada pembahasan, Maka dapat dinyatakan H0 ditolak dan Ha diterima, dan dapat disimpulkan bahwa Activity memiliki pengaruh yang dominan di antara variabel lain. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai thitung variabel pembelajaran yang paling besar diantara variabel bebas yang lainnya pada penelitian ini.

PENGARUH ACTIVITY, INTEREST, OPINION (AIO) DAN PERSEPSI HARGA

TERHADAP KEPUTUSAN MENONTON FILM DI BIOSKOP

E-PLAZA SEMARANG

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Tingginya tingkat persaingan produk dan jasa di pasar mendorong konsumen untuk bertindak secara selektif dalam memilih dan membuat keputusan pembelian dalam

rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Hal tersebut menuntut para pengusaha untuk dapat memahami perilaku konsumennya dalam menentukan keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa agar perusahaan mereka dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Kebutuhan konsumen saat ini sudah mengarah pada gaya hidup yang menuntut konsumen untuk menentukan pilihan-pilihan pada barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhannya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kotler (2002:192), bahwa gaya hidup adalah pola seorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Oleh sebab itu setiap konsumen memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mengambil keputusan pembelian. Pada penelitian yang dilakukan oleh Swasti Dian Pratiwi (2013) komponen gaya hidup yaitu aktivitas, minat, dan opini (AIO) mempengaruhi keputusan pembelian. Penelitian ini menunjukkan bahwa activity, interest, dan opinion secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Selain gaya hidup, harga juga menjadi salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Amstrong (2001), harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Pada penelitian dilakukan oleh Ratna Dwi Kartika Sari (2012) menunjukkan bahwa persepsi harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Masyarakat kota Semarang saat ini dihadapkan oleh berbagai pilihan hiburan, salah satunya adalah menonton film di bioskop. Entertainment Plaza yang bertempat di Gajahmada Plaza Lt.2 B29 Simpang Lima Semarang, merupakan salah satu bioskop yang terus menunjukkan eksistensinya di Semarang dengan terus meningkatkan kualitas usahanya dengan melakukan banyak perubahan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan pengunjungnya. Namun pada kenyataannya terjadi perpindahan dan penurunan minat pengunjung untuk menonton film di bioskop E-Plaza setelah munculnya bioskop pesaing. Berdasarkan penelitian terdahulu dan fenomena yang terjadi pada masyarakat kota Semarang terhadap keputusan untuk menonton di bioskop E-Plaza Semarang mendorong dilakukannya penelitian dengan judul “Pengaruh Acitivty, Interest, Opinion (AIO) dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Menonton di Bioskop E-Plaza Semarang”

HIPOTESIS PENELITIAN

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:

  1. Ada pengaruh activity dalam keputusan konsumen menonton bioskop di E-Plaza Semarang.
  2. Ada pengaruh interest dalam keputusan konsumen menonton bioskop di E-Plaza Semarang
  3. Ada pengaruh opinion dalam keputusan konsumen menonton bioskop di E-Plaza Semarang
  4. Ada pengaruh persepsi harga terhadap keputusan konsumen menonton di bioskop E-Plaza Semarang.
  5. Ada pengaruh komponen activity, interest, opinion (AIO) dan persepsi harga terhadap keputusan konsumen menonton di bioskop E-Plaza Semarang.

METODE PENELITIAN

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatory atau penjelasan. Populasi dari penelitan ini adalah pengunjung bioskop Eplaza di Kota Semarang yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti (indefinite). Sampel dalam penelitian ini adalah 100 pengunjung yang menonton di bioskop E-Plaza Semarang. Sampel ditentukan dengan menggunakan non-probability sampling. Skala pengukuran yang digunakan yaitu skala interval dengan menggunakan skala likert. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier dengan bantuan SPSS 17.0.

Adapun kriteria sampel yang dipilih, yakni:

1.Masyarakat Kota Semarang

  1. Pernah menonton di bioskop E-Plaza minimal satu kali dalam tiga bulan terkahir
  2. Berumur 15-65 tahun
  3. Merupakan decider atau pengambil keputusan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel activity tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk menonton film di bioskop E-Plaza Semarang dengan hasil perhitungan uji t dimana signikansi sebesar 0,063 atau lebih besar dari 0,05 (5%). Artinya, aktivitas yang dimiliki oleh pengunjung, baik tinggi maupun rendah, tidak mempengaruhi pengambilan keputusan untuk menonton film di bioskop E-Plaza. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel interest berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen untuk menonton film di bioskop E-Plaza Semarang dengan hasil perhitungan uji t dimana t hitung (3,274) > t tabel (1.660). Positif artinya apabila minat responden semakin tinggi maka keputusan konsumen juga akan semakin meningkat. Adapun besarnya pengaruh terlihat pada hasil perhitungan koefisien determinasi yakni sebesar 0,099 atau sebesar 9,9%.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel opinion berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen untuk menonton film di bioskop E-Plaza Semarang dengan hasil perhitungan uji t dimana t hitung (3,643) > t tabel (1.660). Positif artinya apabila opini responden semakin baik maka keputusan konsumen juga akan semakin meningkat. Adapun besarnya pengaruh terlihat pada hasil perhitungan koefisien determinasi yakni sebesar 0,119 atau sebesar 11,9%.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel persepsi harga berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen untuk menonton film di bioskop E-Plaza Semarang dengan hasil perhitungan uji t dimana t hitung (8,924) > t tabel (1.660). Positif artinya apabila persepsi harga responden semakin sesuai dengan manfaat yag dirasakan maka keputusan konsumen juga akan semakin meningkat. Adapun besarnya pengaruh terlihat pada hasil perhitungan koefisien determinasi yakni sebesar 0,448 atau sebesar 44,8%.

Terdapat pengaruh positif antara activity, interest, opinion, dan persepsi harga terhadap keputusan konsumen untuk menonton film di bioskop E-Plaza Semarang. Hasil ini diperkuat oleh hasil uji F (ANOVA) yang menyatakan bahwa F hitung (22,023) > t tabel (2.470). Positif artinya apabila activity, interest, opinion, dan persepsi harga yang ada saat ini ditingkatkan maka keputusan konsumen juga akan semakin meningkat. Adapun besarnya pengaruh dapat dilihat pada hasil perhitungan koefisien determinasi yakni 0,481 atau sebesar 48,1%.

PEMBAHASAN

Hipotesis pertama yang dibangun menyatakan bahwa ada pengaruh activity dalam keputusan konsumen untuk menonton di bioskop adalah ditolak. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan terhadap variabel activity dan pengaruhnya terhadap variabel keputusan menonton diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,063 atau lebih besar dari 0,05 (5%). Artinya, aktivitas yang dimiliki oleh pengunjung, baik tinggi maupun rendah, tidak mempengaruhi pengambilan keputusan untuk menonton film di bioskop E-Plaza. Maka penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya.

Hipotesis kedua yang dibangun menyatakan bahwa ada pengaruh interest dalam keputusan konsumen menonton film di bioskop adalah terbukti sebesar 9,9%. Artinya, variabel interest tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan konsumen untuk menonton film di bioskop. Maka, penelitian ini dapat mendukung penelitian sebelumnya. Hipotesis ketiga yang dibangun menyatakan bahwa ada pengaruh opinion dalam keputusan konsumen untuk menonton film di bioskop adalah terbukti sebesar 11,9%. Artinya, variabel opinion tidak berpengaruh besar terhadap keputusan konsumen. Maka penelitian ini dapat mendukung penelitian sebelumnya. Hipotesis keempat yang dibangun menyatakan bahwa ada pengaruh persepsi harga dalam keputusan konsumen untuk menonton film di bioskop adalah terbukti sebesar 44,8%. Maka hasil penelitian ini dapat mendukung hasil penelitian sebelumnya.

Hipotesis kelima yang dibangun oleh peneliti bahwa variabel activity, interest, opinion dan persepsi harga terhadap keputusan konsumen menonton film di bioskop Eplaza Semarang adalah terbukti sebesar 48,1%, sedangkan 51,9% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.

Berdasarkan uji regresi linear sederhana dan analisis koefisien determinasi pada masing-masing variabel (activity, interest, opinion dan persepsi harga) dan pengaruhnya terhadap keputusan menonton konsumen diketahui bahwa variabel persepsi harga memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan konsumen menonton film di bioskop Eplaza Semarang sebesar 44,8%. Hal ini dikarenakan konsumen mempersepsikan harga yang dibayarkan sesuai dengan manfaat yang dirasakan setelah menonton film di bioskopE-Plaza Semarang. Menurut Zaithaml (1988) persepsi harga menjadi sebuah penilaian konsumen tentang perbandingan besarnya pengorbanan dengan apa yang akan didapatkan dari produk atau jasa. Didukung oleh pernyataan Tjiptono (2008) yakni pada tingkat harga tertentu bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

  1. Pengunjung E-Plaza dikategorikan memiliki aktivitas yang tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh persentase sebesar 56% responden memiliki aktivitas utama dan aktivitas ekstra yang dilakukan secara rutin.
  2. Minat pengunjung E-Plaza terhadap kegiatan menonton film dikategorikan tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan 42% pengunjung yang menyatakan selalu mengikuti perkembangan dunia perfilman, berita mengenai aktor/aktris, bersedia menyisihkan penghasilan/uang saku untuk mendapatkan tiket bioskop, serta rela untuk melakukan usaha ekstra dalam mendapatkan tiket bioskop.
  3. Opini pengunjung bioskop E-Plaza Semarang dalam penelitian ini dikategorikan baik. Hal ini ditunjukkan oleh 43% pengunjung yang memiliki pandangan positif terhadap kegiatan menonton film, yakni menonton film dapat membantu memulihkan kondisi fisik dan emosi, membantu dalam membentuk dan membangun karakter, memberikan motivasi dan inspirasi, serta menghilangkan kejenuhan terhadap rutinitas sehari-hari.
  4. Persepsi harga yang dimiliki oleh pengunjung bioskop E-Plaza terhadap penetapan harga tiket bioskop dalam penelitian ini baik. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar pengunjung yakni sebesar 48% mempersepsikan bahwa harga tiket bioskop yang ditetapkan oleh manajemen E-Plaza sesuai dengan manfaat yang dirasakan.
  5. Keputusan menonton film di bioskop E-Plaza Semarang dalam penelitian ini dikategorikan cukup. Hal ini dikarenakan E-Plaza masih menjadi pilihan kedua oleh sebagian besar pengunjung, sehingga terdapat beberapa hal sebagai pertimbangan dan dibutuhkan waktu untuk menentukan pilihan.
  6. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel activity memiliki hubungan tetapi tidak berpengaruh terhadap keputusan menonton film di bioskop E-Plaza Semarang. 7. Dari hasil penelitian diketahui pengaruh interest terhadap keputusan konsumen menonton film di bioskop E-Plaza Semarang menunjukkan adanya pengaruh positif sebesar 9,9%. Sedangkan sisanya 90,1% keputusan menonton dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
  7. Dari hasil penelitian diketahui pengaruh opinion terhadap keputusan konsumen menonton film di bioskop E-Plaza Semarang menunjukkan adanya pengaruh positif sebesar 11,9%. Sedangkan sisanya 88,1% keputusan menonton dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
  8. Dari hasil peelitian diketahui pengaruh persepsi harga terhadap keputusan konsumen menonton film di bioskop E-Plaza Semarang menunjukkan adanya pengaruh positif sebesar 44,8% sedangkan sisanya 55,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti seperti faktor lokasi, pelayanan, dan lain-lain.
  9. Pengaruh activity, interest, opinion dan persepsi harga terhadap keputusan konsumen menonton film di bioskop E-Plaza Semarang berdasarkan penelitian ini menunjukkan

KEDUDUKAN HATI

NAMA  : YULI NUR ISLAMIAH

NPM    : 17212925

KELAS  : 3EA04

Hati adalah raja yang menggerakan seluruh anggota badan. Hati bersemayam didalam dada, dilindungi, dikelilingi, dan dilayani oleh seluruh anggota badan yang lainnya. Hati merupakan anggota badan manusia yang paling mulia. Dengan hati pilar-pilar kehidupan kokoh berdiri. Hati juga menjadi sumber semangat hewani dan kebuasan nafsunya.

Hati merupakan sumber inspirasi akal, ilmu, kesabaran, kebenaran, kemuliaan, cinta, kehendak, kerelaan, dan seluruh sifat-sifat terpuji. Seluruh anggota badan baik yang tampak maupun yang tersembunyi beserta seluruh kekuatanna, tidak lain hanya lah sebagai prajurit hati.

Mata adalah prajurit hati yang berada pada di garis depan, yang menyuguhkan kepadanya segala pandangan yang ia lihat. Bila melihat sesuatu dengan cepat, mata mengirimkan sinyalnya ke hati. Karena eratnya ikatan antara hati dengan mata, bila ada sesuatu bersemayam di dalam hati akan muncul di mata. Ia adalah cermin yang menerjemahkan isi hati kepada orang yang memandangnya. Seperti halnya lidah sebagai juru bicara yang mendendangkan seluruh isi hati untuk didengar.

Oleh sebab itu, Allah SWT sering menyertakan sebutan ketiganya di dalam kitab sucinya. Seperti salah satu firman-Nya berikut ini.

Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.                                                                                        (al-Isra’[17]: 36)

Di lain ayat Allah menyertakan hati dengan penglihatan, seperti dalam firman-Nya,

Dan (begitu pula) kami memalingkan hati dan penglihatan mereka. (al-An’am[6]: 110)

Demikian juga dengan telinganya, ia adalah utusan hati yang menyampaikan kepadanya segala informasi yang ia dengar. Demikian juga halnya dengan lidah, yang tidak lain adalah juru bicara hati.

Secara singkat dapat kita sebutkan bahwa seluruh anggota badan adalah dayang-dayang dan tentaranya hati. Rasullulah saw bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya didalam tubuh ada segumpal daging. Bila ia baik makabaiklah seluruh badannya, dan bila buruk, maka buruklah semuannya. Ia adalah hati.”

Abu Hurairah ra berkata, “Hati adalah raja dan anggota badan sebagai bala tentaranya. Bila rajannya baik, baik pula pasukannya dan bila jahat, maka jahat pula pasukannya.”

Di saat hati disifati dengan kehidupan dan kematian, maka hati terbagi kedalam tiga kondisi.

Pertama : Hati yang sehat

Hati yang sehat adalah yang tidak akan selamat pada hari kiamat, kecuali orang yang bertemu Allah swt dengan membawanya. Seperti firman Allah swt berikut,

Di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang0orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.                                                (as-Syu’ara’[26] : 88-99)

As-Salim (yang bersih) adalah as-Salim (yang selamat). Al-Qur’an memakai perumpamaan seperti ini karena untuk mensifati. Seperti kitab ath-Thawil (yang panjang, al-Qashir (yang pendek.

Kedua : Hati yang mati

Ketiga : Hati yang sakit