PENGGUNAAN INFORMASI DIFERENSIAL DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK
Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen dalam melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang., baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karna itu, adalah tugas manajemen untuk merencanakan masa depan perusahaan, agar sedapat mungkin semua kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang telah disadari dan telah direncanakan cara menghadapinya sejak sekarang. Perencanaan pada dasarnya merupakan kegiatan membentuk masadepan sekarang. Perencanaan pada dasarnya merupakan kegiatan membentuk masa depan sekarang. Kegiatan pokok manajemen dalam perencanaan perusahaan adalah memutuskan sekarang berbagai macam alternatif dan perumusan kebijakan yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang.
Ukuran yang sering kali dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan adalah laba yang diperoleh perusahaan. Laba terutama dipengaruhi oleh tiga faktor: volume produk yang dijual, harga jual pokok, dan biaya. Biaya menentukan harga jual untul mencapai tingkat laba yang dikehendaki; harga jual mempengaruhi volume penjualan, sedangkan volume penjualan langsung mempengaruhi volume produksi, dan volume produksi mempengaruhibiaya. Tiga faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain. Oleh karna itu, dalam perencanaan laba jangka pendek,hubungan antara biaya, volume dan laba memegang peranan yang sangat penting, sehingga dalam pemilihan alternatif tindakan dan perumusan kebijakan untuk masa yang akan datang, manajemen memerlukan informasi untuk menilai berbagai macam kemungkinan yang berakibat terhadap laba hyang akan datang.
Dalam rangka penyusuna anggaran, manajemen memerlukan berbagai parameter (angka yang menggambarkan suatu keadanan seperti:
- Impas
- Margin of sefety
- Titik penutupan perusahaan ,
- dan degree of operating leeverage
impas memberikan informasi tingkat penjualan suatu usaha yang labanya sama dengan nol. Parameter ini memberikan informasi kepada manajemen, dan jumlah tanrget pendapatan penjualan yang dianggarkan, berapa pendapatan penjualan minimum yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Margin of sefety memberikan informasi berupa volume penjualan yang dianggarkan atau pendapatan penjualan tertentu maksimum boleh turun agar suatu usaha tidak menderita rugi. Titik penutupan usaha memberikan informasi pada tingkat penjualan berapa suatu usaha secara ekonomis sebaiknya ditutup karena pendapatan penjualan hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tunai saja. Degree of operating levarage memberikan informasi berapa kali lipatan persentase tertentu perubahan pendapatan penjualan mengakibatkan perubahan laba bersih. Laba kontribusi per-satuansumber daya yang langka informasi kemampuan suatu produkdalam memanfaatkan sumber daya yang langka untuk memberikan kontribusi dalam menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.
sumber:
Mulyadi. Akuntansi Manajeman. Edisi ketiga, Universitas Gajah Mada